September 22, 2023
Spread the love

Beijing – Hujan deras di China selatan telah menewaskan sedikitnya 15 orang.

Dua bangunan runtuh akibat tanah longsor di Provinsi Fujian di pantai timur China, menewaskan delapan orang, lapor Kantor Berita Xinhua, mengutip Badan Intelijen Kabupaten Wuping.

Baca juga slot hoki

Sementara itu, saluran TV pemerintah CCTV mengatakan dalam sebuah laporan online bahwa lima orang tewas dan tiga hilang di provinsi Yunnan, sekitar 1.200 kilometer barat daya China.

Sebuah video yang diposting melalui CCTV oleh ruang gawat darurat setempat menunjukkan bahwa tim pencarian dan penyelamatan memasuki taman kanak-kanak yang terendam banjir di Provinsi Guizhou selatan pada Sabtu (28/5) dan mengevakuasi 22 anak-anak dan guru.

Pada hari Jumat (27 Mei), tiga anak hanyut dari Xincheng di provinsi Guangxi. Dua meninggal dan satu selamat.

Banjir menghancurkan jalan, jembatan, jalur komunikasi dan fasilitas listrik di Yunnan Quebec, sekitar 130 km dari perbatasan utara Vietnam.

Di Fujian, lima korban ditemukan di gedung pabrik yang ambruk dan sepertiga lainnya ditemukan di gedung apartemen yang ambruk pada Jumat (27/5).

Banjir besar terjadi di Provinsi Shaanxi, China. Daerah ini umumnya kering, tetapi cuaca buruk menyebabkan banjir setinggi pinggang.

Menurut Kantor Berita Xinhua, pada Senin, 11 Oktober 2021, 1,76 juta warga China terkena dampak di 76 provinsi, kota, dan wilayah. Lebih dari 120.000 orang harus dievakuasi.

Banjir menghancurkan 190.000 hektar taman dan menghancurkan 17.000 rumah. Bangunan bersejarah UNESCO juga telah rusak.

Badan tanggap bencana China telah mengalokasikan 4.000 tenda, 3.200 kasur lipat dan pakaian untuk para pengungsi.

Pemerintah setempat juga menghabiskan 50 juta yuan (110 miliar rupiah) untuk menangani bencana tersebut.

Menurut mitos, Kabupaten Shaxi sebagian besar kering. Namun, hujan deras turun pada minggu pertama Oktober 2021.

Intensitas curah hujan rata-rata adalah 119,5 mm. Ini adalah tiga kali lipat curah hujan rata-rata pada Oktober tahun lalu.

Hujan deras dari malam tanggal 2 Oktober hingga pagi hari tanggal 7 Oktober di Shaanxi.

Surat kabar “Global Times” melaporkan bahwa ada faktor gelombang dingin yang memperburuk situasi banjir.

Haonan, direktur Pusat Informasi Bencana, mengatakan, “Tantangan utama bagi Shaanxi adalah penurunan suhu akibat gelombang dingin.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *