Mei 29, 2023
Spread the love

Depok, ibu kota penyangga ibu kota, tak lepas dari pergerakan dan peredaran narkoba. Bahkan, menurut Badan Narkotika Nasional (BNNK), 10 Klahan paling banyak dikunjungi pengedar narkoba.

AKBP Rusli Lubis, Ketua BNNK Depok, mengatakan BNNK Kota Depok terus berupaya menindak peredaran dan peredaran gelap narkoba. Diakuinya, daerah Depoxy memiliki tingkat penyelundupan narkoba paling tinggi.

Rosley mengatakan kepada Liputan6.com pada Rabu (25/5) bahwa “ada 10 sub-wilayah dengan mayoritas pengguna narkoba.  link bola terpercaya

Rusli menjelaskan, kecamatan di Depok dan Pakti Gaya sebanyak 9 kasus, Mikar Gaya 6 kasus, Kecamatan Togo 5 kasus, dan Kecamatan Kokosan dan Ratu Gaya 4 kasus. Sejak itu, tiga kasus telah terjadi di empat prefektur lainnya: Sukama-gu, Chinanangka, Sirwa, dan Sukkatani.

Baca juga

“Narkoba yang paling banyak digunakan adalah metamfetamin dan ganja,” kata Rosley.

Berdasarkan data yang dihimpun Polsek Metro Debuk, Rosley mengungkapkan kasus narkoba dari tahun ke tahun fluktuatif. Hingga 353 pada 2016, hingga 362 pada 2017, hingga 344 pada 2018, hingga 345 pada 2019, dan hingga 300 pada 2020.

Rosley mengatakan, “Penjara Debuk memiliki kapasitas 1.130 orang, total narapidana 1.305, dan narapidana narkoba 869,” kata Rosley.

BNNK Depok melakukan rehabilitasi penyalahgunaan narkoba dengan mengacu pada hukum yang berlaku untuk mengurangi jumlah pengguna narkoba dan jumlah narapidana Tingkat 1 Depok yang terbebani. Berdasarkan data, BNNK Depok membantu merehabilitasi 30 orang pada 2018 dan 31 orang pada 2019.

“Meningkat 47 pada 2020 dan 38 pada 2021,” kata Rosley.

Rosley mengatakan BNNK Kota Depok mengingatkan masyarakat untuk tidak menggunakan narkoba. Hal ini memberikan pembinaan antara lain melalui Program Kelurahan Bersinar, Ketahanan Keluarga, media luar, dan penggiat pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).

Rosley menyimpulkan, “Ada 520 aktivis P4GN dalam enam tahun.”

Sri Konkoro mengatakan kepada Liputan6.com pada Kamis (30 Desember 2021) di Kejari Kota Depok, “Sebagian besar kasus ini adalah kasus narkoba, dan kami sudah mencapai 400.”

Sri Konkoro menjelaskan, kasus narkoba masih marak di Depok dengan barang bukti berupa ganja, sabu, ekstasi, dan tramadol. Barang bukti yang diamankan dan disita merupakan barang bukti yang digunakan dalam proses persidangan.

Seperti yang dijelaskan Sri Konkoro: “Sudah saya singgung sebelumnya, sangat disayangkan kasus narkoba masih merajalela di Depok.”

Sri Konkoro mengatakan kepada Liputan6.com pada Kamis (30 Desember 2021) di Kejari Kota Depok, “Sebagian besar kasus ini adalah kasus narkoba, dan kami sudah mencapai 400.”

Sri Konkoro menjelaskan, kasus narkoba masih marak di Depok dengan barang bukti berupa ganja, sabu, ekstasi, dan tramadol. Barang bukti yang diamankan dan disita merupakan barang bukti yang digunakan dalam proses persidangan.

Seperti yang dijelaskan Sri Konkoro: “Sudah saya singgung sebelumnya, sangat disayangkan kasus narkoba masih merajalela di Depok.”

Hal ini didedikasikan untuk mengedukasi masyarakat tentang risiko, efek dan akibat narkoba di Badan Pengawas Obat Nasional di kota Depok.

Sub Koordinator P2M BNN Kota Depok Poroko mengatakan, penggunaan narkoba di Kota Depok setiap tahun meningkat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Depok Metropolis, pendistribusiannya meningkat dari tahun 2016 hingga 2020, namun pihaknya masih melakukan pendataan pada tahun ini.

Boroko mengatakan Sabtu (8 Juli 2021) ”Ya sebenarnya ada peningkatan, tapi jumlah kenaikannya tidak signifikan.”

Catatan kasus menunjukkan banyak pecandu yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi dari Klinik Pratama Depoxy BNN, Yayasan KAKI, dan Yayasan Kuldesak.

Sementara itu, pengedar dan pengguna narkoba menjalani hukuman di rutan kelas satu depok.

“Untuk yang berada di Rutan, pengedar atau pengedar mendaftarkan 959 dan 209 pengguna yang divonis hukuman mati,” kata Boroko.

Voroko menjelaskan, Depoxy merupakan salah satu kota yang menjadi celah peredaran narkoba. Hal ini dikarenakan Depok merupakan kota yang strategis dan berbatasan langsung dengan Jakarta, Bogor dan Tangrang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *