
Otoritas Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memiliki empat misi utama untuk mendukung program ekspor produk dalam negeri, antara lain pembiayaan, pemberian penjaminan dan asuransi.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama LPEI Rijani Tirtoso pada Senin 30 Mei 2022 (30/5/30) saat menandatangani perjanjian kerjasama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Program Kampung Valas.
“Jadi nantinya peserta di Forex Village ini akan dipandu oleh LPEI lalu memilih siapa yang bisa mendirikan salah satu program pembiayaan penjaminan dan asuransi,’ kata Regani. slot minimal deposit 5000
Regani menjelaskan, LPEI memberikan asuransi jika petani atau eksportir kita tidak membayar atau tidak membayar importir. Selain memastikan importirnya baik, LPEI juga memberikan perlindungan.
Artinya LPEI tidak hanya menyediakan fasilitas keuangan yang stabil, tetapi juga meningkatkan kemampuan bank dalam menyediakan pembiayaan melalui mitranya, khususnya Bank LPEI.
Selain itu, dalam rangka mengembangkan potensi eksportir Indonesia, LPEI terus melaksanakan berbagai program, termasuk pembentukan kampung devisa.
Kementerian Keuangan dan Badan Koordinasi Perekonomian juga memantau dan membimbing program Desa Forex Sugar Ants Group. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa aspirasi para aktor dan pemerintah baik lokal maupun pusat terpenuhi.
LPEI juga akan melanjutkan program yang telah dilaksanakan Kementerian Perindustrian. LPEI akan terus memberikan bimbingan tentang bantuan pemasaran dan akan bekerja untuk menemukan pembeli potensial yang mungkin aman dari risiko.
Sebelumnya, Otoritas Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) telah bermitra dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Program Desa Devisa untuk membangun ekosistem ekspor yang kuat dan berkelanjutan.
Tujuan kerjasama ini adalah untuk meningkatkan kapasitas UKM berorientasi ekspor untuk merespon pasar global. Bersamaan dengan itu, Senin (30/5/2022), Devisa Desa Kelompok Gula Semut akan dibuka di Kabupaten Purbalingga – Jawa Tengah.
Penandatanganan dilakukan oleh Regani Turtuso, Sekretaris Jenderal Otoritas Keuangan Ekspor Indonesia dan Rene Yanita, Direktur UKM dan Konglomerat, serta disaksikan langsung oleh Deputi Menteri Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Industri Kecil. , SME Muhammad Rudi Salahuddin, Bupati Purbalingja Diah Hayuning Pratiwi hadir.
Regani Turtusu, Sekretaris Jenderal Otoritas Pembiayaan Ekspor Indonesia, dengan dukungan Kementerian Koordinator Perekonomian dan LPEI, mengucapkan selamat kepada Purbalingga sebagai desa devisa yang dikembangkan bersama Kementerian Perindustrian dan LPEI. . keuangan.
“Jadi ini luar biasa. Pak Bupati bukan satu departemen, tapi departemen lain yang menjadikan wilayah Purbalinga salah satu desa devisa yang kita kembangkan,” kata Regani.
Purbalingga telah menghasilkan banyak produk ekspor yang terkenal di dunia, salah satunya adalah wig dan bulu mata palsu. Ia juga berharap ke depan dengan adanya program Forex Village ini akan melahirkan generasi penerus produk gula semut yang mendunia.
Kita sangat perlu menjaganya dalam konteks produksi, dalam konteks dan keberlanjutan. . Anda memiliki nama baik di dunia.”
LPEI memastikan dan melindungi importir dalam kondisi baik.
Dengan demikian, LPEI tidak hanya memberikan fasilitas pembiayaan yang stabil, tetapi juga kemampuan bank untuk menyediakan keuangan melalui mitranya, terutama bank. ” “.