Juni 4, 2023
Spread the love

Cuaca besok, Jumat, 10 Juni 2022 di Jakarta pagi hari cuaca akan berubah-ubah. Hampir semua wilayah diperkirakan akan berawan dan berawan, kecuali Kepulauan Seribu yang biasanya akan turun hujan.

Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan peringatan badai petir telah dikeluarkan pada siang hari untuk wilayah selatan dan timur Jakarta.  slot demo

Selanjutnya, di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat diperkirakan akan hujan pada siang hari, dengan cuaca berawan dan cerah di sisa hari.

Baca juga

Demikian pula pada malam hari, langit di ibu kota Jakarta diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan di seluruh penjuru kota, kecuali Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Demikian pula dengan wilayah penyangga Bekasi, Depok, Kota Bogor, dan Jawa Barat juga diperkirakan berawan pada pagi dan malam hari.

Sementara itu, hujan ringan diperkirakan terjadi pada siang hari di Depok dan Bogor.

Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Iklim dan Geofisika (BMKG), mendesak para insinyur Indonesia untuk bekerja sama dalam mengatasi ancaman berbagai bencana yang ditimbulkan oleh perubahan iklim atau fenomena tektonik vulkanik.

Menurutnya, peran insinyur dalam upaya mitigasi dampak bencana alam sangat dibutuhkan.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di Cincin Api, dengan aktivitas seismik yang tinggi, sehingga rentan terhadap berbagai bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, banjir bandang, banjir rob, angin topan, dan tanah longsor.

“Realitas ini menjadi tantangan kita semua, termasuk para insinyur Indonesia, harus bersinergi untuk mencapai zero korban,” kata Dwikorita pada Dies Natalis ke-70 Persatuan Insinyur Indonesia (PII) melalui web, Sabtu 4 Juni 2022.

Ia mengatakan dengan memposisikan masyarakat sebagai mitra aktif, para insinyur Indonesia harus selalu memprioritaskan atau mengintegrasikan manajemen risiko bencana ke dalam semua operasi perencanaan, penyebaran, operasi dan pemeliharaan infrastruktur.

Mereka juga akan terus membutuhkan pemberdayaan melalui Dwikorita, pendidikan dan literasi agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemeliharaan, pemeliharaan dan pengoperasian infrastruktur yang dibangun.

Dengan demikian, menurut dia, efisiensi dan keamanan infrastruktur atau sistem yang dibangun secara berkelanjutan dapat tercapai.

Masyarakat perlu memperkenalkan para insinyur pada desain bangunan baru dan bahan bangunan yang lebih baik untuk mengurangi risiko kegagalan bangunan akibat gempa.”

Dimulai dengan hujan lebat disertai kilat dan guntur, siklon tropis, gelombang tinggi, hujan es atau kekeringan berkepanjangan.

Oleh karena itu, diperlukan upaya mitigasi secara komprehensif dan terukur di semua pihak dan tingkat masyarakat untuk mengekang laju perubahan iklim serta untuk beradaptasi dan memitigasi dampaknya.

Menurutnya, jika situasi saat ini terus berlanjut, suhu di seluruh pulau besar Indonesia akan meningkat sebesar 3,5-4 derajat Celcius pada tahun 2100. Ini adalah peningkatan empat kali lipat dibandingkan dengan tingkat pra-industri. Dengan kenaikan suhu seperti itu, es di puncak Gaya Wijaya Papua diperkirakan akan hilang sepenuhnya pada tahun 2025.

“Langkah mitigasi harus segera dilakukan dan tidak bisa ditunda-tunda karena situasi saat ini sangat mengkhawatirkan. Misalnya, Topan Seroza dari NTT pada tahun 2021 tidak boleh terjadi di daerah ini. peristiwa “.

Dwikorita mengatakan kenaikan suhu akan menyebabkan peristiwa cuaca yang lebih ekstrem.

Keparahan meningkat seiring waktu. Keadaan ini akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi dan budaya serta menimbulkan kerugian bagi Indonesia.

Bukan hanya material seperti infrastruktur, tapi juga korban.

Peran insinyur dalam berbagai bidang termasuk sistem peringatan dini, kelestarian lingkungan, ketahanan air, ketahanan pangan, energi hijau, kesehatan lingkungan dan masyarakat, dan ketahanan infrastruktur dan transportasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *