
Hari ini Kamis (16/6/2022) prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) diperkirakan akan hujan di Jawa Barat, antara lain Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang.
Hujan dilaporkan turun dengan intensitas sedang hingga lebat di berbagai titik pada pagi dan sore hari.
BMKG juga mengungkapkan kemungkinan hujan secara sporadis yang dapat mengakibatkan petir dan angin kencang.
Sementara itu, cuaca mendung mendominasi ibu kota pagi ini. Sebagian wilayah Jakarta juga akan diguyur hujan sore ini, disertai kilat dan angin kencang. slot online
Sementara itu, Dwikorita Karnawati, Direktur Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG), mendesak para insinyur Indonesia untuk bekerja sama mengatasi berbagai ancaman bencana yang ditimbulkan oleh perubahan iklim atau bantuan vulkanik.
Menurutnya, peran insinyur dalam upaya mitigasi dampak bencana alam sangat dibutuhkan.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di Cincin Api, dengan aktivitas seismik yang tinggi, sehingga rentan terhadap berbagai bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, banjir bandang, banjir rob, angin topan, dan tanah longsor.
“Ini tantangan kita semua, termasuk para insinyur di Indonesia, harus bersinergi untuk mencapai zero korban,” kata Dwikorita di Webinar Dies Natalis ke-70 Persatuan Insinyur Indonesia (PII) (Sabtu 6 April 2022). .
Ia mengatakan dengan memposisikan masyarakat sebagai mitra aktif, para insinyur Indonesia harus selalu memprioritaskan atau mengintegrasikan manajemen risiko bencana ke dalam semua operasi perencanaan, penyebaran, operasi dan pemeliharaan infrastruktur.
Mereka juga akan terus membutuhkan pemberdayaan melalui Dwikorita, pendidikan dan literasi agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemeliharaan, pemeliharaan dan pengoperasian infrastruktur yang dibangun.
Dengan demikian, menurut dia, efisiensi dan keamanan infrastruktur atau sistem yang dibangun secara berkelanjutan dapat tercapai.
Masyarakat perlu memperkenalkan para insinyur pada desain bangunan baru dan bahan bangunan yang lebih baik untuk mengurangi risiko kegagalan bangunan akibat gempa.”
Dimulai dengan hujan lebat disertai kilat dan guntur, siklon tropis, gelombang tinggi, hujan es atau kekeringan berkepanjangan.
Oleh karena itu, upaya mitigasi diperlukan secara komprehensif dan terukur di semua pihak dan tingkat masyarakat untuk mengekang laju perubahan iklim dan untuk beradaptasi serta memitigasi dampaknya.
Menurut dia, jika situasi saat ini terus berlanjut, suhu di seluruh pulau besar Indonesia akan meningkat sebesar 3,5-4 derajat Celcius pada tahun 2100. Ini adalah peningkatan empat kali lipat dibandingkan dengan tingkat pra-industri. Akibat kenaikan suhu ini, diperkirakan es di puncak Gaya Wijaya Papua akan hilang seluruhnya pada tahun 2025.
Misalnya, Topan Seroza dari NTT pada tahun 2021 tidak boleh terjadi di daerah ini. peristiwa “.