Mei 29, 2023
Spread the love

Pekanbaru – Mantan Gubernur Riau Anas Mamoon diadili di Pengadilan Tipikor Pekanbaru atas tuduhan suap anggaran Riau. Banyak mantan anak buahnya yang diperkenalkan, mulai dari Zain Ismail, Sihril Abu Bakar, Gunli dan Eka.

Dalam persidangan Kamis sore, 16 Juni 2022, terungkap bahwa selama periode 2009-2014, suap dari APBD Riau lebih dari Rp 1 miliar kepada anggota DPRD Riau dipinjam dari orang lain. Termasuk keuangan dari Anas sendiri, Siahrel Abubakar, Gunli dan badan penanggulangan bencana setempat. slot yang lagi gacor

Sharel Abubakar, Kepala Palang Merah Indonesia di Riau, mengaku dalam kesaksiannya bahwa dia telah menyumbangkan 150 juta rupee kepada orang-orang. Diakuinya, ini merupakan permintaan Anas untuk mempercepat pengesahan APBD di Republik Demokratik Kongo.

Ada beberapa pertimbangan yang ingin ia bantu dengan hakim dan sidangnya oleh Jaksa Agung KPK dan Penasihat Umum Ounass. Antara lain terkait posisinya saat itu sebagai Presiden PMI Riau.

Pria yang menjabat sebagai ketua harian Lembaga Adat Riau ini membayar Annas agar tidak dicopot dari jabatannya. Ia tak menampik hal itu, karena tak ingin hubungan harmonis dengan Anas.

Syahrel menjelaskan, “Saya takut rekonsiliasi (jika uang tidak diberikan) karena saya menganggap terdakwa sebagai ayah.”

Sementara itu, menabung juga menjadi harapan agar pemerintah daerah bisa membantu PMI Riau dengan lancar. Demikian disampaikan Anas saat menyambut kedatangan Presiden PMI Jusuf Kalla.

Saat itu, Kepala Pusat PMI mengumumkan akan memberikan dua helikopter kepada PMI Riau. Maka Syahril Annas membantu anggota DPRD Riau mendapatkan bantuan dengan menyuap mereka.

Sahril berkata, “Saya (saya) memiliki banyak minat dengan penguasa, jadi saya takut mengganggu hubungan.”

Belum diketahui apakah janji kedua helikopter tersebut telah terpenuhi. Pasalnya, KPK ditangkap beberapa bulan setelah Anas berkuasa atau tak lama setelah pengesahan APBD Riau 2015.

Dalam persidangan ini terungkap pula suap sebesar Rp 400 juta dari Rp 1 miliar berasal dari Anas. Uang itu dibagi dan diserahkan kepada anggota DPR dalam 20 amplop.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *