
Erosi adalah fenomena alam yang disebabkan oleh pengikisan material padat (sedimen, tanah, batuan dan partikel lainnya) oleh pengangkutan oleh angin, tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi.
Secara ilmiah, erosi adalah pengikisan bertahap bahan-bahan permukaan tanah, khususnya batuan, sedimen (sedimen) dan tanah, yang disebabkan oleh air, angin atau es. Dalam hal ini, erosi tanah yang tidak terkendali dapat merugikan manusia dan ekosistem. slot online
Baca juga
Secara sederhana, erosi adalah proses pengikisan tanah oleh kekuatan air atau angin. Erosi dapat terjadi secara alami atau sebagai akibat dari aktivitas manusia. Salah satu penyebab terjadinya erosi manusia adalah erosi tanah di lereng gunung akibat penggundulan hutan.
Kata erosi berasal dari bahasa latin erotionem yang berarti nekrosis. Secara umum, erosi adalah proses alami pengikisan lapisan atas tanah oleh air, angin, atau es. Erosi membentuk banyak fitur alam yang menarik seperti puncak gunung, lembah, dan pantai.
Dengan kata lain, pengertian erosi adalah perpindahan material hasil erosi dari suatu tempat ke tempat lain, seperti dari puncak gunung ke lembah terdekat atau dari hulu ke muara.
Erosi, dikutip dari situs Encyclopædia Britannica, adalah pengangkatan material permukaan, terutama puing-puing tanah dan batuan, dari kerak dan pergerakan material yang terkikis oleh faktor alam (seperti air atau angin) pada titik perpindahan.
Erosi sering terjadi setelah batuan dipecah atau diubah melalui pelapukan. Material batuan yang lapuk diangkut dari lokasi aslinya dan dibawa oleh agen-agen alami. Jika kedua proses berjalan secara bersamaan, cara terbaik untuk membedakan antara pelapukan dan erosi adalah dengan memantau pergerakan material.
Penyebab terjadinya drift sebagian besar terbagi menjadi faktor alam dan faktor abnormal. Faktor alam adalah faktor alam yang tidak disebabkan oleh campur tangan manusia, seperti iklim, kemiringan lereng, panjang lereng, sifat fisik tanah, dan tutupan vegetasi. Erosi faktor abnormal oleh manusia. Berikut penjelasannya.
1. Faktor Iklim
Intensitas curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan erosi. Ini karena tetesan air hujan yang jatuh ke tanah memecah tanah dan menghasilkan energi kinetik yang besar. Apalagi jika hujannya deras dan terjadi dalam waktu singkat. Ini meningkatkan kemungkinan erosi.
2. Medan
Faktor topografi juga mempengaruhi terjadinya erosi karena berkaitan dengan kemiringan lereng dan panjang lereng. Semakin tinggi kemiringan lereng, semakin besar intensitas erosi air.
3. Tanaman Penutup
Tumbuhan merupakan lapisan pelindung antara atmosfer dan tanah. Vegetasi yang baik berupa rerumputan lebat atau hutan hitam mengurangi dampak hujan dan medan terhadap erosi. Sebaiknya penebangan pohon akan merusak lapisan permukaan dan erosi.
4. Bumi
Kerusakan tanah atau tempat terjadinya erosi dapat diakibatkan oleh sifat-sifat kimia dan fisik tanah, seperti hilangnya unsur hara dan bahan organik, peningkatan kepadatan dan ketahanan terhadap infiltrasi tanah, serta penurunan kemampuan tanah untuk menahan air.
5. Manusia
Aktivitas manusia yang menyebabkan erosi adalah penggundulan hutan, konversi lahan pertanian menjadi pemukiman, dan penggunaan pupuk yang mempengaruhi terasering dan struktur tanah.
Berikut beberapa jenis erosi tanah, antara lain:
1. Erosi atau Ablasi Air
Erosi ini terjadi karena pengaruh air sungai dan hujan. Intensitas dan hujan lebat akan meningkatkan peluang moderasi Anda. Setidaknya empat jenis reseksi dapat terjadi.
semua. erosi semprot
Ini karena air hujan jatuh ke tanah dan menyapu tanah.
hujan. erosi kertas
Ini terjadi di daratan di lereng gunung. Lapisan atas tanah tersapu oleh air hujan.
Benih. erosi rumah
Ini adalah erosi tanah yang sudah terjadi dan mengarah pada pembentukan alur-alur yang nantinya menjadi tempat air mengalir.
Dr.. Erosi Parit
Erosi yang terjadi bila kedalaman alur yang sudah terbentuk adalah 0,3 m atau lebih.
E. erosi sungai pedalaman
Proses pengangkutan partikel tanah ke lantai melalui celah-celah atau rongga akibat berkurangnya penetrasi.
F. Erosi Tepian Sungai
Erosi tanah di daerah aliran sungai dan erosi dasar sungai karena aliran air sungai.
g. erosi kulit (erosi pipih)
Ketika lapisan permukaan tanah di zona belerang terkikis oleh air hujan dan limpasan.
2. Keausan atau penyusutan korosif
Penyusutan adalah erosi angin. Biasanya terjadi di daerah gurun. Angin di sana terus-menerus menggusur pasir.
3. Goresan
Erosi adalah erosi yang terjadi di daerah pesisir. Erosi disebabkan oleh gelombang dan arus yang merusak.
4. Zarasi
Ini adalah erosi yang disebabkan oleh pergerakan es yang mencair. Pencairan ini menyebabkan batuan bergerak ke bawah dan kemudian mengendap. Hasil dari erosi ini dikenal sebagai fjord. Peristiwa ini biasanya terjadi di pegunungan bersalju.
5. Tanah Longsor
Erosi terjadi karena adanya pergerakan atau pergerakan massa tanah yang terjadi dalam jumlah yang banyak.
Proses erosi melibatkan tiga peristiwa berturut-turut: pengelupasan, transportasi, dan sedimentasi. Berikut penjelasannya.
1. Langkah Mengupas (Pemisahan)
Delaminasi adalah pemecahan tanah dari agregat tanah menjadi partikel-partikel tanah. Prosesnya dimulai dengan pengelupasan partikel dari tanah menggunakan air hujan sebagai media utama. Ketika tetesan air hujan jatuh ke tanah, partikel kotoran dilepaskan dan dibuang ke udara. Proses ini akan berlanjut pada proses pengangkutan oleh aliran air tanah.
transportasi tahap 2 (transportasi)
Transportasi adalah pengangkutan partikel tanah oleh luapan air hujan (runoff).
3. Langkah presipitasi
Sedimentasi atau sedimentasi adalah pengendapan tanah yang terkikis. Erosi tanah diendapkan di kolam atau dataran rendah.