April 1, 2023
Spread the love

World Health Assembly (WHA) tahun ini kembali menggelar pertemuan tatap muka di Jenewa, Swiss, pada 22-28 Mei 2022. Majelis Kesehatan Dunia tahun ini menandai peringatan 75 tahun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). mengumpulkan.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Dr. Mohi Adeeb Al-Khamidi, Presiden Ikatan Dokter Indonesia dan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Indonesia. slot gacor hari ini

Mereka juga datang dengan beberapa komandan lapangan sebagai perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes).

Adeeb mengatakan partisipasi IDI dalam sesi ke-75 Majelis Kesehatan Dunia akan memungkinkannya untuk bertukar pandangan dengan perwakilan lain tentang strategi untuk meningkatkan layanan dan sistem kesehatan.

Ia juga berharap dapat mendukung pemerintah dalam membantu dokter Indonesia, termasuk anggota IID, mencapai strategi kesehatan nasional mereka sebagai bagian dari Inisiatif Kesehatan Dunia untuk Pemulihan dan Perdamaian Kesehatan Global.

Selain menghadiri Kongres Kesehatan Dunia ke-75 bersama para pemimpin dan perwakilan Indonesia lainnya, Adeeb juga menghabiskan waktu bersama diaspora Indonesia yang bekerja di bidang kesehatan.

“IDI sangat bangga. Tentu kami berharap teman-teman diaspora kita dapat berkontribusi untuk pembangunan Indonesia yang sehat.”

“Kami berharap dapat membantu meningkatkan pengetahuan kita tentang hubungan internasional dan membuka jaringan kesehatan internasional, khususnya di bidang pengembangan sumber daya manusia bagi dokter Indonesia,” katanya.

Dalam pertemuan ini, IDI menjadi satu-satunya badan profesional yang diakui secara hukum dan menyatakan komitmennya untuk menjadi mitra strategis pemerintah Indonesia di bidang kesehatan.

Menjelang hari-hari terakhir pleno Majelis Kesehatan Dunia ke-75, para delegasi pada acara tersebut juga menyepakati sejumlah kesepakatan strategis.

Terus? Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Mengadopsi strategi global keamanan pangan WHO yang diperbarui untuk memperkuat sistem keamanan pangan nasional

2. Rencana aksi untuk implementasi efektif dari strategi global untuk mengurangi penggunaan alkohol yang berbahaya sebagai bagian dari prioritas kesehatan masyarakat

3. Mengadopsi rencana aksi Aksi untuk Kesehatan yang menetapkan prioritas kebijakan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja dengan cepat.

4. Strategi global penting untuk kesehatan mulut.

5. Rekomendasi Baru untuk Pencegahan dan Pengobatan Obesitas

6. Meningkatkan kehidupan orang-orang dengan gangguan neurologis melalui rencana aksi global baru

7- Setuju dengan rekomendasi untuk memperkuat desain dan implementasi kebijakan (termasuk sistem perawatan kesehatan yang tangguh, layanan kesehatan dan infrastruktur) untuk pencegahan dan pengelolaan penyakit tidak menular dalam keadaan darurat kemanusiaan.

8. Menyetujui beberapa rekomendasi terkait penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes, penyakit jantung dan paru-paru, serta kesehatan mental dan faktor risiko.

Delegasi dari Majelis Kesehatan Dunia ke-75 mendukung pengembangan tujuan global untuk memerangi diabetes untuk pertama kalinya.

Sebelumnya, Adeeb juga mendapat kehormatan diundang mewakili IID sebagai organisasi profesi.

Adeeb mengatakan, “Saya merasa terhormat diundang untuk mewakili International Development Institute sebagai anggota ahli pada World Health Assembly ke-75 di Jenewa, Swiss, sebagai lembaga yang mendampingi Menteri Kesehatan Indonesia.”

Adeeb mengatakan, “Atas nama PB IDI, kami menyampaikan dukungan kepada Organisasi Kesehatan Dunia dan Kementerian Kesehatan Indonesia atas strateginya untuk memulihkan layanan dan sistem kesehatan secara global.”

Pada saat yang sama, Adeeb menjelaskan bahwa sebagai satu-satunya institusi profesi medis yang diakui secara hukum, IDI telah menyatakan niatnya untuk menjadi mitra strategis pemerintah Indonesia dan dunia dalam memajukan pelayanan medis di Indonesia.

Membantu kita bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih sehat. Menurut Adeeb, semua prioritas dan fokus WHO juga selaras dengan arah dan strategi program PB IDI.

Adeeb mengatakan, “Semua prioritas dan fokus WHO ke depan sejalan dengan arah dan strategi program PB IDI.”

Sidang Kesehatan Dunia ke-75 tahun ini mengangkat tema Peace for Health, Peace for Health, artinya perdamaian untuk kesehatan dan kesehatan untuk perdamaian.

Topik ini serupa dengan penguatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat kesehatan.

Majelis Kesehatan Dunia ke-75 juga merupakan pertemuan tatap muka pertama yang diadakan dalam dua tahun sejak pandemi COVID-19.

Pada acara ini dibahas topik terkait penguatan tenaga kesehatan termasuk dokter melalui berbagai program pendidikan dan penguatan layanan primer untuk mendukung universal medical coverage.

Selain itu, menjajaki kerjasama internasional antar dokter Indonesia dalam rangka transfer pengetahuan dan keterampilan menjadi salah satu perhatian World Health Assembly ke-75.

IDI juga menyadari bahwa diperlukan pendekatan yang tepat untuk memberikan pemahaman tentang upaya fasilitasi dan pencegahan melalui dokter anggota IDI.

Selain itu, IDI juga akan memanfaatkan teknologi kesehatan untuk memberikan edukasi dan mempermudah akses masyarakat terhadap pendidikan dalam upaya kehumasan dan pencegahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *