
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marula Matale mencalonkan diri sebagai salah satu calon gubernur atau pelaksana tugas pengganti Anis Baswedan yang masa jabatannya akan segera berakhir.
Ia menegaskan tidak mengetahui namanya tercatat sebagai salah satu calon penjabat DKI Jakarta. Mar Allah meminta untuk meminta orang yang memberikan pidato sebagai gantinya.
Baca juga slot online
Saat ditanya lebih lanjut soal niatnya terpilih sebagai Pj Gubernur menggantikan Anis, dia memutuskan tidak berbicara lebih jauh.
Mar Allah berkata, “Berhenti saja. Jangan berkomentar dulu. Terima kasih.”
. Hak ini ditegaskan oleh Wakil Presiden Republik Rakyat Demokratik Korea Zeta Anjani. . Nama-nama tersebut adalah Heru Budi, Judi Ardiantoro dan Marullah.
“Ketiga nama yang diusulkan itu bagus. Pak Hirobodi pernah menjadi direktur utama ibukota, dan tentu saja dia mengerti psikologi Jakarta. Pak Ma Allah Zayed, sekarang memiliki sekretaris. Begitu pula dengan Juri Ardiantoro, dia pemimpin yang saya punya banyak pengalaman di lapangan,” jelas Zeta mengutip siaran pers, Jumat, 13 Mei 2022.
Sementara itu, Hero Bodihartono saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Presiden. Setelah itu, Marula Matale menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta dan Gauri Ardiantoro menjadi Wakil Presiden ke-4 saat ini.
Zeta mengatakan, penunjukan Pj Gubernur Jakarta ada di tangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui Kementerian Dalam Negeri (Kimindagri). Namun dia ingin Pj Gubernur DKI Jakarya memahami segala sesuatu tentang Jakarta.
Seorang politisi dari partai PAN mengatakan, “Yang paling penting bagi saya adalah para pekerja yang mengerti Jakarta di dalam dan di luar.”
Lebih penting lagi, penggantian adas manis harus bisa mewujudkan rencana pembangunan DKI, katanya.
“Siapapun yang menjadi gubernur PJ,” jelas Zeta, “akan mampu mewujudkan rencana pembangunan yang belum tercapai dan melanjutkan apa yang sudah berjalan. Formula E salah satunya,” jelas Zeta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmed Raza Patria menyerahkan sepenuhnya kewenangan penjabat atau penjabat DKI Jakarta kepada Pemerintah Pusat menggantikan Anies Baswedan.
“Soal jadi presiden itu urusan presiden, dan kami tidak mau mencampuri urusan pemerintah pusat, termasuk presiden,” kata Lida dalam keterangannya, Jumat (13/13/22).
Masa jabatan Anis Baswedan dikatakan akan berakhir pada Oktober 2022. Pada saat yang sama, pada tahun 2024, pemilihan walikota distrik akan diadakan pada waktu yang sama. Penjabat gubernur yang akan dipilih akan memimpin DKI hingga 2024.
“Kami tidak masuk ke daerah itu. Kami serahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat,” kata Reda.
Namun, Risa menjabarkan kriteria yang tepat bagi DKI Jakarta untuk menggantikan Anies untuk sementara. Undanglah orang-orang yang berkualitas dan berkualitas sebagai pemimpin.
“Ada tiga nama yang diajukan ke presiden, dan nama kita akan kita ajukan ke presiden pada September, sebulan sebelumnya,” jelas Tito kepada staf pers di kantor Kementerian Dalam Negeri Jakarta, Kamis. 2022).
Tito menegaskan ketiganya merupakan pejabat tinggi yang sederajat.