
Untuk mengantisipasi permainan harga tabung elpiji 3kg, Pemkab Paser akan mengeluarkan surat edaran dalam waktu dekat.
Isi buletin terutama ditujukan untuk mengatur pembelian gas di masyarakat. Kemudian, kartu berat LPG 3kg akan disajikan kepada pembeli. Pemegang Kartu hanya dapat membeli 3 kg LPG. slot live
Hyrule Saleh, Kepala Dinas Perindustrian, Komersial, Koperasi, dan Usaha Kecil (Disperindagkop dan UKM) Paser, mengatakan, saat ini sedang disusun surat edaran dan sedang dilakukan penawaran kepada Gubernur Kaltim untuk harga eceran tertinggi (HET) Kabupaten. Kantor.
Nantinya, surat yang beredar akan dikirim oleh Laura dan kepala desa untuk dibagikan kepada masyarakat.
Hyrule Saleh pada Jumat (3/6/2022) mencantumkan aturan “berapa kali dalam seminggu Anda bisa membeli.
Dia mengatakan, sulit untuk mengontrol harga 3 kg di dealer dan pangkalan LPG di luar negeri, bahkan setelah meninggalkan HET. Diakuinya, banyak kendala untuk pemantauan di lokasi, dan harga tertinggi untuk 3 kg bahan bakar gas cair, menurut informasi, ada di kota Lossan, kecamatan Mawar Komam.
“Harganya Rp 45.000 dan itu wilayah pesisir. Kami akan evaluasi kebijakan HET sub-wilayah agar tidak ada dasar harga yang sewenang-wenang,’” katanya.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan pemilik usaha dan dinas terkait, Pemkab Paser memiliki beberapa agen yang masih menyetujui HET Rp22.000, kawasan Tanah Grogot. Tergantung sub wilayah dengan jarak, harga akan bervariasi tergantung jarak antar wilayah.
* Untuk mengecek keaslian informasi yang disebarluaskan, silakan terhubung ke WhatsApp di 0811 9787670 dengan hanya memasukkan kata kunci yang diperlukan.
Ketika HET meningkat, ia meminta agen dan aturan untuk mengirim detail proposal. Apalagi sekaligus biaya transportasi atau distribusi.
Sementara itu, Paulos Margheta, Kepala Bidang Ekonomi Citda Baser, mengatakan usulan HET lokal harus sudah disampaikan ke gubernur paling lambat 6 Juni. Mantan Dirut Batu Engao menegaskan keberadaan pengecer elpiji ilegal. Ia berharap semua pihak akan berkoordinasi untuk mencegah hal ini terjadi.
Paulos Margueta menjelaskan, “Seharusnya ada margin harga (selisih biaya produksi) antara agen dengan banyak pangkalan karena jarak yang jauh. Tapi jangan sampai harga naik dan merugikan masyarakat’.”
Sementara itu, perwakilan Nor Has Sabarudin, agen PT Ashdian, mengatakan mahalnya harga pangkalan terluar adalah biaya transportasi. Terutama mereka yang harus menyeberangi sungai atau laut.
Beberapa pangkalan cepat habis setelah mengamankan barang, dan beberapa pangkalan telah menunggu pembeli untuk waktu yang lama.