
Pemerintah berencana menerapkan pembatasa terhadap pengunjung Candi Borobudur 1.200 per hari. Kebijakan ini dinilai bisa jadi solusi untuk memelihara keutuhan bangunan candi.
Pengamat Pariwisata Universitas Jenderal Soedirman Chusmeru menilai pembatasan bisa jadi jalan keluar. Namun, terkait harga tiket Candi Borobuduryang disebut Rp 750 ribu per orang, ia menilai angka itu terlalu tinggi.
“Upaya pembatasan jumlah pengunjung dengan dibarengi tiket naik ke atas candi sebesar 750.000 tentu saja akan berdampak buruk bagi perkembangan industri pariwisata,” katanya kepada Liputan(262/6).262/6, Sentu saja akan berdampak buruk bagi judi slot online
Batas tarif ini merupakan angka awal yang disarankan bagi pengunjung yang akan memasuki naik ke kawasan atas Candi Borobudur. Sementara, untuk di wilayah pelataran, harga tiket masih tetap
Setidaknya, ia menyebut ada tiga poin Dampak buruk dari tingginya tarif yang belum ditetapkan ini. Pertama, tarif yang terlampau tinggi ini akan berdampak pada citra buruk pariwisata dalam negeri.
Ketiga, bagi wisatawan keluarga tarif tersebut akan sangat menjadi beban, karena harus mengeluarkan biaya banyak. Meskipun wisatawan hanya dikenakan tarif masuk
Ia memandang, Candi Borobudur adalah salah satu destinasi wisata super Prioritas yang bernilai sejarah, budaya, dan religi.
Oleh sebab itu, alasan pemerintah untuk membatasi jumlah pengunjuk yang akan naik ke atas Candi Borobudur dapat dimaklumi.
“Dampak positif dari pembatasan jumlah pengunjung 1.200 orang perhari adalah terpelihara dan terjaganya Borobudur dari kerusakan akibat sarat pengunjung setiap harinya,” katanya.
Sementara itu, dengan tujuan memelihara keutuhan bangunan, ia memandang pemerintah bisa melakukan cara lain. Misalnya dengan revervasi secara online untuk 1.200 pengunjung per harinya.
Misalnya dengan sistem reservasi pengunjung secara online sampai batas jumlah 1 ter”.garian, perang
“Selanjutnya bisa dibuat daftar tunggu hari kunjungan. Kalau pun akan diterapkan biaya naik ke atas candi, perlu ditetapkan batas harga yang lebih murah sscara ekonomis dan lebih dapatsima diterima “
Menurutnya, meraup keuntungan di sektor pariwisata merupakan salah satu hal yang wajar. Kendati begitu, membuat wisatawan menanggung beban psikologis dan ekonomis dari penetapan tarif menjadi satu keliruan di sisi lain.