
Jalan Bandung di Kabupaten Jawa Barat akan kembali digelar pada Lebaran 2022 sebelum, saat, dan setelah mudik. Karena pemeliharaan jalan dilakukan sepanjang tahun.
Demikian dikatakan Selasa (24/5) di Gedung Sate Kota Bandung, Iwan Suwanagiri, Direktur Pelayanan Pemeliharaan dan Pengembangan Jalan Raya dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat Memiliki Informasi (JAPRI).
Baca juga slot online
Puing-puing itu untuk sementara digunakan sementara, tetapi kondisi jalan telah diselesaikan untuk mempersiapkan rumah untuk lubang itu, kata Lee Ian.
Secara umum, menurut Iwan, kondisi jalan tidak mengganggu kondisi lalu lintas, sehingga arus mudik dan balik Lebaran di Jabar berjalan lancar. Dia mengatakan, pemeliharaan tetap dilakukan meski usai Lebaran.
“Ada pemeliharaan rutin setelah Lebaran dan akan terus ditingkatkan. Pada titik tertentu akan membutuhkan perbaikan permanen,” katanya.
Sementara itu, Agus Priyadi, Direktur Perhubungan Dinas Perhubungan Jabar, mengatakan pelaksanaan repatriasi Rebaran tahun ini berjalan lancar, meski kemacetan tak terhindarkan karena antusias masyarakat sekitar terhadap repatriasi tahun ini.
“Lalu lintas satu arah di jalan dan jalan arteri cukup efektif untuk mengurai kemacetan. Dari evaluasi tersebut, jumlah kendaraan yang berangkat dan dari Jawa Barat pada tahun 2022 meningkat sebesar 11% dibandingkan tahun sebelumnya. 2019.
“Jika melihat preferensi jalur mundur, lebih dari 60% kendaraan yang menggunakan jalur utara dibandingkan dengan kendaraan yang menggunakan jalur selatan yang hanya menyumbang 40% dari total volume lalu lintas,” tambahnya. ” .
Selain itu, kata Agus, hal lain terjadi dengan refluks. Dikatakannya, hingga 10 Mei 2022, masih ada 32% dari 740.883 pemilik rumah atau kendaraan yang belum dikembalikan ke asalnya. Hal ini antara lain disebabkan oleh kebijakan pemerintah mengenai perpanjangan cuti bagi pelajar.
“WFH kemudian diterapkan tidak hanya untuk ASN, tetapi juga bagi banyak orang yang penerbangannya ditunda karena hari libur nasional,” katanya.
Selama Idul Fitri 2022, alat transportasi yang paling disukai masyarakat adalah sepeda motor. Namun, dibandingkan tahun 2019, jumlah pengendara sepeda motor yang mencapai 35% mengalami penurunan.
Selain sepeda motor, penggunaan angkutan umum untuk angkutan Rivaran tahun ini juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019.
“Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih lebih memilih kendaraan pribadi daripada angkutan umum,” kata Agus.
(*)