
Presiden Jokowi memecat dua menteri pada Rabu (15/6/2022) saat reshuffle kabinet di pemerintahan Majo Indonesia.
Dua menteri yang dicopot itu adalah Menteri Perdagangan Mohamed Lotfi dan Menteri Pertanian dan Penataan Ruang/Direktur Dalam Negeri (ATR/BPN).
Sebagai gantinya, Jokowi menunjuk Panglima PAN Zulkifli Hassan sebagai Menteri Perdagangan dan mantan Panglima TNI Marsekal Purnayoan Hadi Tjanjanto sebagai Menteri ATR/BPN. link bola terpercaya
Keterbukaan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri pada Komite Tinggi Tingkat Menteri Indonesia Periode 2019-2024. Berdasarkan 64/S.
Jokowi juga menggantikan Wakil Menteri ATR/BPN.
Pinjaman ATR/BPN yang sebelumnya dipegang Surya Tjandra kini telah dialihkan kepada rekanan partainya, Raja Julie Anthony.
Selain itu, Jokowi menggantikan John Wimpei Wtipu dari Wakil Menteri PUPR menjadi Wakil Menteri Dalam Negeri dan mengangkat Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Tenaga Kerja.
Profil Menteri Baru ATR/BPN Hadi Chizanto
Menurut berbagai sumber, Hadi Janto lahir pada 8 November 1963 di Malang.
Ia dikenal sebagai orang yang cerdas.
Bahkan, teman-teman sekolahnya menjuluki Hadi Jajanto “si otak setan”.
Ia lulus dari SMA Negeri Lawang di Malang, jurusan Sains saat itu.
Julukan “Otak Setan”, dikutip dari Wikipedia, tak lepas dari karakter Hedi Tjijanto yang menyerap pelajaran dengan cepat dan mudah.
Kecerdasan ini memungkinkan Hedi Tdjjantou mengikuti jejak ayahnya.
Ayahnya adalah pensiunan Sersan (Bern) Angkatan Udara Indonesia Bambang Sudarso.
Setelah lulus dari Akademi Angkatan Udara pada tahun 1986 dan Sekolah Penerbangan Angkatan Udara pada tahun 1987, ia menjabat sebagai Panglima Angkatan Darat Indonesia dari tahun 2017 hingga 2021 dan menjadi perwira militer Indonesia.
Dikutip dari setneg.go.id, Hadi menjabat berbagai posisi strategis di TNI Angkatan Udara selama karirnya.
Salah satunya Pangdam Adi Sumarmo Boyolali (Danlanud) Jawa Tengah periode 2010-2011.
Ia juga diketahui pernah menjabat Kepala Operasi dan Pelatihan Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Pasarnas) 2011-2013.
Karirnya berlanjut pada 2013-2015.
Pada 2015, Hadi Chizanto kembali dipercaya memimpin Lanud Danlanod Abdul Rahman Saleh di Malang.
Sejak 2015 hingga 2016, ia mendapatkan pangkat Petty Field Marshal dan menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres).
Akhirnya, pada Oktober 2016, ia pindah ke inspektorat Kementerian Pertahanan Nasional dan dipromosikan menjadi komandan lapangan.
Sementara itu, ia mendapat promosi dan pangkat yang lebih tinggi menjadi Komandan Lapangan Angkatan Darat Inggris pada saat pelantikan Kepala Staf Angkatan Udara pada tahun 2017.
Kenaikan pangkat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 tanggal 17 Januari 2017 tentang kenaikan pangkat dan golongan Perwira Tinggi TNI. Berdasarkan 3/TNI/2017.
Berikut foto Julie Anthony Wang bekerja sama dengan Hadi Tjijanto sebagai Asisten Direktur Pertanian dan Tata Ruang/ATR/BPN.
Profil Julie Anthony Wang
Dirilis di Wikipedia, lahir 13 Juli 1977 adalah politikus Indonesia dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sebelum PSI, Raja Goli Anthony yang meraih gelar PhD-nya adalah anggota Partai Konflik dan Demokrasi Indonesia (PDIP).
Prestasi ini tak lepas dari perjalanan panjangnya di bidang pendidikan.
Raja Joli memperoleh gelar Sarjana dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001.
Setelah itu, ia menerima gelar master dari Department of Peace di Bradford University, Inggris pada tahun 2004.
Kemudian Raja Joli mendapatkan beasiswa Australian Development Scholarship (ADS) untuk mengejar gelar PhD di University of Queensland School of Politics and International Studies di Australia pada tahun 2010.
Raja Julie Anthony akhirnya meraih gelar Ph.D dengan tesis berjudul ‘The Religious Peace Builder: The Role of Religion in Peacebuilding in a Society torn by Conflict in Southeast Asia’ dengan studi kasus dari Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia) Saya mendapatkan gelar saya.
Perguruan tinggi ini menempatkan Julie Anthony pada posisi strategis di beberapa institusi.
Mantan Presiden Ikatan Mahasiswa PP Muhammadiyah (IPM) ini dipercaya sebagai CEO Maarif Institute.
Pada tahun 2009, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota Majelis Nasional pada Pemilihan Umum 2009 Kabupaten 9 Jawa Barat (Kabupaten Subang, Sumidang dan Majalingka) dari Perjuangan Indonesia untuk Demokrat (PDIP) 2009 tetapi tidak kalah. berhasil.