September 21, 2023
Spread the love

Reporter Ayo Lina

Jakarta – Penderita gangguan bipolar membutuhkan pengobatan dan pengobatan jangka panjang.

Diharapkan pengobatan akan mengontrol atau meringankan gejala gangguan bipolar.

Psikiater Andri, SpKJ, dan FAPM mengatakan, penanganan yang akan diberikan tentunya akan disesuaikan dengan kondisi pasien.  situs judi online 24jam

Oleh karena itu, pengobatannya harus berbeda untuk setiap orang dengan gangguan bipolar.

Saluran YouTube pribadinya mengatakan pada tanggal 20 (waktu setempat), “Ada mitos bahwa bahkan jika Anda tidak menerima pengobatan untuk gangguan bipolar, Anda tidak akan menjadi lebih baik nantinya. Jika tidak, diet dan olahraga saja tidak cukup.” / 2022).

Dokter Anda akan melakukan prosedur medis berikut:

1. Siklus obat

Gangguan bipolar tidak dapat disembuhkan dengan sendirinya dan memerlukan dukungan pengobatan dan pengobatan.

Yang pertama adalah mood stabilizer atau penstabil mood, seperti lithium, lamotrigin, atau carbamazepine.

“Pengobatan dengan mood stabilizer kebanyakan dengan pemberian antidepresan seperti fluoxetine, escitalopram atau sertraline,” katanya.

Berikutnya adalah antipsikotik aripiprazole, olanzapine, quetiapine, dan risperidone.

“Dalam praktiknya, antipsikotik dan mood stabilizer sering digunakan bersama untuk membantu pasien merasa jauh lebih baik,” jelas dokter yang bekerja di Rumah Sakit Omni Alam Suthera ini.

2. Psikoterapi

Perawatan ini dilakukan dengan bantuan psikiater. Terapi ini penting untuk belajar mengenali diri sendiri, termasuk bagaimana tetap tenang atau waspada dalam situasi tertentu.

Ada banyak perawatan psikologis yang bisa Anda lakukan. seperti terapi ritme interpersonal dan sosial (IPSRT), terapi perilaku kognitif (CBT), dan pendidikan psikologis.

3. Elektroterapi

Jika obat tidak bekerja, elektroterapi juga dapat membantu.

Elektroterapi adalah metode pengobatan penyakit yang menggunakan stimulasi listrik.

Terapi ini sering digunakan untuk mengobati beberapa jenis gangguan neurologis dan psikiatri.

“Sejauh ini sangat membantu dan masih menjadi salah satu rekomendasi pengobatan saya,” katanya.

Vitamin dan mineral tertentu juga dapat membantu mengeluarkan elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium.

Lalu ada juga perubahan gaya hidup, termasuk vitamin D dan olahraga yang penting.

Dr Andrey menambahkan: ‘Olahraga dan terapi kognitif berkaitan dengan cara kita mengubah persepsi, perilaku, atau kesalahpahaman kita.’

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *