
CrediBook dan Sekolah Vokasi Universitas Warmadewa bekerjasama menyelenggarakan pengabdian masyarakat berupa pendidikan akuntansi digital bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Bali.
CEO dan salah satu pendiri CrediBook, Gabriel France, mengatakan kolaborasi antara CrediBook dan Universitas Warmadewa sangat penting untuk mengatasi rintangan yang dihadapi bisnis kecil. slot paling gacor
Kolaborasi ini akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada para pelaku UKM. Gabriel mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dilansir Antara, Minggu (29/5/2022) bahwa sementara akademisi di Universitas Warmadua menyediakan sumber daya manajemen keuangan dari sudut pandang ilmiah, CrediBook memfasilitasi praktik langsung melalui salah satu layanan kami, aplikasi pembukuan digital. .
Aplikasi pembukuan digital yang dikembangkan oleh CrediBook juga memudahkan rekan bisnis untuk mencatat dan memantau arus kas secara real time, memungkinkan UMKM memiliki laporan keuangan yang akurat di ponsel mereka.
Dengan mengusung tema “Peran Digital Strategi Pengelolaan Keuangan Usaha Kecil”, pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 200 peserta offline dan online yang terdiri dari mahasiswa dan pemangku kepentingan usaha kecil dengan bantuan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bali.
Dewa Bhutto Wijana, President University of Warmadiwa, menyambut baik kerjasama dengan CrediBook untuk memberikan layanan komunitas digital kepada UMKM.
Banyak pemangku kepentingan bisnis tidak memiliki laporan keuangan yang akurat, sehingga mereka masih mengandalkan pencatatan keuangan manual.”
“Saat ini, SMK yang terdiri dari tiga jurusan akuntansi perpajakan, sistem informasi akuntansi, dan teknologi komunikasi, membutuhkan banyak dukungan dari dunia industri dan dunia kerja untuk menghasilkan lulusan terapan yang siap secara praktis dan teoritis. Dalam dunia kerja dan bisnis, kegiatan ini sangat positif bagi kemajuan sivitas akademika.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil, Menengah dan Mikro (UMKM) dan berharap UKM Indonesia dapat menguasai pasar global, yang mungkin karena potensi UKM Indonesia yang besar.
Destri Damayaanti, Senior Vice President Bank Indonesia (BI), tidak ingin UKM Indonesia sukses di kandang atau menguasai pasar lokal. Hal ini diperlukan untuk menjadikan usaha kecil sebagai sumber pendapatan mata uang asing baru untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia akibat dampak parah dari pandemi COVID-19.
Destry mengatakan dalam Dialog KCI (Karia Creative Indonesia) 2022, “UKM Indonesia perlu memiliki daya saing yang kuat karena kita ingin masuk tidak hanya pasar domestik tetapi juga pasar global.” / 5).
Intelijen bisnis mendorong pelaku UKM untuk mendapatkan pengetahuan digital atau menggunakan keterampilan tingkat lanjut dalam pemasaran untuk menembus pasar global. Oleh karena itu, cakupan pemasaran produk UMKM Indonesia tidak terbatas pada pasar domestik, tetapi bisa lebih luas.
Kualitas produk UKM Indonesia juga harus kompetitif, tambah Destry. Hal ini diharapkan dapat membuat produk UKM dalam negeri mampu bersaing dengan produk dari negara maju dan berkembang lainnya untuk UKM.
Bank Indonesia juga diminta untuk mempromosikan penjualan produk UMKM melalui kantor perwakilan di beberapa negara. Terutama untuk produk unggulan UMKM yang mampu bersaing secara internasional.
Detry menyimpulkan bahwa “ini akan membantu usaha kecil menjadi sumber pendapatan mata uang asing bagi negara.”
Bank Indonesia (BI) Berry Warjiu Karya Kreatif Indonesia atau Gubernur KKI 2022 dibuka pada Jumat 27 Mei 2022. Pada kesempatan ini, bank sentral ingin mengundang UKM yang didukung oleh Bank Indonesia. Proses digitalisasi dan globalisasi.
Perry mengatakan dalam sambutannya pada upacara pembukaan KKI 2022 yang diadakan di JCC Senayan, Jakarta pada Jumat (27 Mei 2022):
Tema KKI tahun ini adalah UMKM Indonesia, berekspansi menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui digitalisasi dan globalisasi. Berry mengatakan ada tiga kata kunci untuk topik ini: sinergi, digitalisasi dan globalisasi.
Untuk sinergi, BI telah bergabung dengan 13 kementerian/lembaga untuk memperkenalkan UKM Indonesia, 5 asosiasi, 26 industri, serta departemen perbankan, sistem pembayaran, pasar, agregator ekspor dan desainer.
Untuk itu, Bank Indonesia terus melakukan digitalisasi sistem pembayaran sehingga dapat mempercepat proses transaksi ekonomi bagi UKM, kata Berry.
Di sisi lain, proses digitalisasi berlangsung dengan berbagai cara. BI berniat menyediakan produk unggulan dari UKM kualitas ekspor melalui KKI pada 2022.
Ia mengatakan, “Bank Indonesia merupakan tindak lanjut dari selalu menjalankan kegiatan promosi UMKM melalui 6 kantor perwakilannya di seluruh dunia, yaitu Tokyo, Beijing, Singapura, London dan New York”.
Reporter: Sulaiman
Sumber: Merdeka.com