
Zenius, startup edutech dikabarkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 200 lebih karyawannya.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh perusahaan Zenius melalui keterangan tertulis resminya kepada tim Liputan6.com, Selasa 24 Mei 2022.
“Saat ini kita sedang mengalami kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir,” tulis Zenius dalam pernyataannya, Selasa 24 Mei 2022. slot dana
saham bakarat
Zenius menjelaskan, perusahaannya harus beradaptasi dengan dinamisnya kondisi makro ekonomi yang memengaruhi industri.
Karena hal tersebut, Zenius pun memutuskan untuk melakukan konsolidasi dan sinergi proses untuk memastikan.
Menurut Zenius, salah satu implikasi dari strategi inti ini adalah mengubah peran banyak fungsi bisnis seiring dengan peningkatan dan efisiensi proses bisnis yang dijalankan.
“Setelah melalui evaluasi dan review yang menyeluruh, telah diumumkan bahwa lebih dari 200 karyawan harus keluar dari Zenius,” kata juru bicara Zenius.
Perusahaan mengatakan bahwa hingga 200 karyawan Genuis telah diberhentikan dan akan terus menerima pesangon berdasarkan hukum Indonesia saat ini.
Zenius juga mengatakan bahwa perusahaan akan terus menerima manfaat asuransi kesehatan, termasuk keluarga, hingga 30 September 2022, karena kami memahami ini adalah masa yang sulit bagi karyawan yang terkena dampak.
“Untuk mendapatkan peluang baru, Zenius juga akan membagikan data pribadi mereka kepada perusahaan atau institusi pendidikan lain dengan persetujuan mereka,” papar Zenius .juru
Zenius juga menyarankan tim pembuat konten untuk melamar posisi Tentor di cabang Primagama.
“Selama proses transisi, perusahaan berkomitmen untuk memastikan semua hak dan dukungan yang dibutuhkan karyawan sebagaimana dijelaskan,” pungkas edutech startup ini.
Di sisi lain, Zenius baru-baru ini mengumumkan telah memperoleh pendanaan dari MDI Ventures, perusahaan modal ventura yang merupakan dari Telkom Indonesia. Namun, nilai yang di serap dari ini tidak.
Investor lainnya yang telah terlibat dalam investasi Zenius adalah Northstar Group, Alpha JWC, Openspace Ventures, Beacon Venture Capital.
Rohan Monga sebagai CEO di Zenius menyebut sumber daya ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan dan memperluas ekosistem pembelajaran Zenius.
“Kami akan terus fokus pada peningkatan pengalaman belajar yang dipersonalisasi dengan meningkatkan teknologi pembelajaran adaptif dan menngunakan metode gamifikasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,” dik
Rohan juga menyoroti bagaimana langkah perusahaan untuk mengakuisisi Primagama, salah satu penyedia layanan bimbingan belajar terbesar di Indonesia, dapat memperluas jangkauannya.
“Saya sangat yakin bahwa model pembelajaran hybrid yang menggabungkan offline dan online akan memberikan hasil terbaik bagi siswa kami,” kata Rohan.
Selain itu, Yayasan Pendidikan Primama kini menjadi bagian resmi dari ekosistem Zenius. Namun, startup Edutech tidak mengungkapkan besaran kontrak akuisisi tersebut.
Kehadiran Primama Zenius diharapkan dapat mendukung upaya menciptakan lingkungan pendidikan baru di Indonesia.
Sony Radhiyo, Chief Production and Growth Officer Zenius, mengatakan, bergabungnya Primagama dengan Zenius merupakan penyatuan dua profesional pendidikan yang akan menciptakan inovasi-inovasi terbaik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia di masa depan. .
Sony juga menyoroti cakupan luas dan sejarah panjang Primagam di Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan kedua perusahaan dapat memberikan kontribusi bagi pendidikan di Indonesia.
Sony menambahkan: “Dengan sejarah panjang 40 tahun di Indonesia, Primamama akan berbagi pengalaman dan keahliannya dalam pengelolaan bimbingan belajar offline dan memberikan basis pembelajaran yang kuat di seluruh negeri.