
Laporan Reporter Aisha Nursiamsi
Jakarta – Belum lama ini, pemerintah mengumumkan kebijakan untuk menggalakkan penggunaan masker.
Orang mungkin tidak menggunakan masker di luar ruangan dalam beberapa kondisi.
Pertama-tama, jangan berada di keramaian. judi slot online
Kedua, bukan kelompok berisiko tinggi seperti orang tua atau mereka yang memiliki penyakit penyerta.
Sementara itu, ahli epidemiologi Dickie Bodman dari Griffith University menyarankan untuk tidak mengabaikan penggunaan masker.
Ini karena jika masker diabaikan, tingkat transmisi dapat terpengaruh.
Ia mengatakan Senin (23/5/23) ”Apakah ada kemungkinan jumlah kasus akan bertambah setelah masyarakat mengabaikan masker? Lebih sedikit,” terangnya (23/5/ 2022).
Namun, jumlah kasus yang terinfeksi dapat meningkat atau jauh lebih tinggi.
Namun, tidak parah atau tanpa gejala. Hanya karena masih ada kematian bukan berarti angka kematiannya nol.
Mereka akan tinggal, termasuk mereka yang dirawat di rumah sakit.
Dalam kelompok yang lebih lemah, ini bisa terjadi.
Yang mengatakan, tetap penting untuk memakai masker jika Anda memiliki pengetahuan tentang komunikasi risiko, kata Dickey.
“Kami akan melanjutkan upaya melindungi masyarakat kurang mampu dengan mempercepat penguatan perlindungan, termasuk pemerintah daerah,” katanya.
Selain menyikapi masa transisi, peningkatan kualitas udara juga perlu mendapat perhatian. Ventilasi dan sirkulasi udara dimungkinkan.
“Kalau soal mask easing, kita harus ingat. Situasi epidemi masih terjadi dan belum teratasi,” pungkas Dickey.