
President Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Abdulla Shahib terkesan dengan capaian vaksinasi COVID-19 lengkap di Indonesia. Persentase masyarakat Indonesia yang sudah divaksinasi terbilang cukup tinggi.
“Saya terkesan dengan upaya Indonesia dalam menghadapi pandemi dan pentingnya pemerataan vaksin sebagai solusi akhir untuk hidup pandemi,” ucap Abdulla dalam rangkaian acara ‘The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction 2RR 2’ Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Rabu, 25 Februari 2022.
Menurut data vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), vaksinasi ketiga atau booster sebanyak 21,50% atau 44,7 juta orang mendapat pengobatan tambahan. Target imunisasi Indonesia terhadap COVID-19 adalah 28,2 juta dari 270 juta. link bola
Abdullah Shahib melanjutkan, pemulihan negara di berbagai sektor akibat pandemi COVID-19 adalah prioritas pertama dan utama bagi PBB. Diharakkan Selu
“Tujuan kami adalah untuk mencapai vaksinasi universal, sebagai satu-satunya jeda kami dari COVID-19 karena tidak ada yang aman sampai semua orang aman,” ujar Abdulla dalam pertemuannya dengan Menteri Manteri.
• Memberdayakan masyarakat untuk memimpin atau berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan tanggapan dengan memfasilitasi komunikasi risiko dan metode pelibatan masyarakat yang dapat memperkuat solusi lokal, meningkatkan kepercayaan sosial, dan pada akhirnya mengurangi dampak negatif COVID-19.
Sebagai bagian dari upaya untuk merespon potensi ancaman dan kerentanan epidemi global di masa depan, Indonesia berkomitmen untuk membangun ketahanan kesehatan untuk mencegah krisis dan menciptakan populasi yang sehat yang mampu secara kolektif merespons krisis.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Muhajir Effendi mengatakan “Indonesia berkomitmen pada pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sebagai bagian dari penghormatan terhadap hak asasi manusia berdasarkan prinsip keadilan, kesetaraan dan kemanusiaan”.
Hingga tahun 2021, 10 dari 100 wanita berusia 15 tahun ke atas di Indonesia telah memperoleh ijazah universitas.
Peran Majelis Umum PBB sangat penting dalam mempromosikan resolusi tentang hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan di seluruh dunia, dan dalam mendorong upaya pemulihan COVID-19 untuk memastikan keselamatan komunitas global, terutama melalui Perjanjian Pandemi.
“Pemerintah Indonesia membuka peluang kerjasama global dalam pengurangan risiko bencana, pemulihan dari COVID-19, dan program-program yang memberdayakan perempuan dan pemuda,” tambah Mohajer.
Sementara itu, menurut Abdullah, peluncuran program ketujuh di Bali ini merupakan bukti komitmen dan kepemimpinan Indonesia dalam pengurangan risiko bencana.