Juni 9, 2023
Spread the love

Pandemi COVID-19 sudah mulai mereda. Pemerintah juga mulai melonggarkan aturan dengan perlahan membuka aktivitas di masyarakat. Selain itu, Departemen Kartu Ketenagakerjaan berencana mengadakan pelatihan percontohan tatap muka atau offline bagi peserta.

Deni Pospa Purbasari, Direktur Eksekutif Departemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, menjelaskan pemerintah sedang menyiapkan berbagai kebijakan, sarana dan prasarana untuk mengadakan pelatihan kesiapan kerja secara offline. slot pulsa

“Kami sedang mempersiapkan, pihak manajemen proyek sedang mempersiapkan apa yang akan kami butuhkan di kawasan ini nanti”, kata Deni Buspa Purbasari saat ditemui di Kantor Koordinasi Perekonomian Pusat Jakarta, Kamis (6 Juni 2022).

Bahkan saat ini, perusahaan kartu tenaga kerja sedang melakukan berbagai persiapan. Pelaksanaan pelatihan kejuruan tatap muka masih terus diuji. Mengingat kita masih dalam situasi epidemi.

“Belajar untuk pendidikan offline, dan saya akan coba pilot project untuk pembelajaran ini dulu,” ujarnya.

Rudi Salahuddin, Ketua Tim Pelaksana Program Kartu Prakerja, mengatakan pelatihan tatap muka akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Misalnya, jenis pekerjaan yang dibutuhkan dalam waktu singkat yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dari pasar tenaga kerja.

“Saya akan lebih fokus pada pelatihan offline untuk pekerjaan jangka pendek dan masa depan,” kata Rudy.

Menteri Koordinator Perekonomian Erlanga Hartarto sebelumnya mengatakan program kartu pra kerja merupakan salah satu kisah sukses pemerintah Indonesia dalam mentransformasi pelayanan publik. Teknologi digital dan metode inovatif yang biasa digunakan oleh startup diwujudkan dalam kartu kerja.

Studi yang dilakukan oleh berbagai pihak menunjukkan bahwa kartu kerja merupakan keuntungan besar bagi masyarakat Indonesia. Industri TI mampu tumbuh secara eksponensial karena penyebaran telepon seluler dimulai dengan pembangunan infrastruktur komunikasi pemerintah. Kartu pra-kerja memanfaatkan kemajuan ini.

Kemudian melibatkan ratusan pemangku kepentingan untuk membangun sistem pembelajaran berbasis kemitraan kartu pra kerja.

Ratusan pemangku kepentingan kini terhubung melalui ekosistem, dan lebih dari 12 juta penerima kartu prakerja di 514 wilayah dan kota telah dapat mendaftar, melatih, mensertifikasi, mencari, dan melamar lowongan.

Airlangga, mengutip keterangan tertulis, memberikan pidato virtual pada Rabu (15/) bertema “Kartu Prakerja: Sebuah Terobosan Transformasi Digital dan Integrasi Keuangan Indonesia” saat memberikan pidato virtual tanpa batasan “Semuanya 100% daring.” katanya. tempat dan waktu.” 6). / 2022).

Kartu kerja juga memberikan insentif pasca pelatihan yang disampaikan melalui banyak bank dan perusahaan tekfin. Penerima dapat memilih saluran pembayaran dari BNI, BCA, LinkAja, OVO, GoPay atau Dana.

Prakerja adalah pemimpin dalam pembayaran government-to-person (G2P) menggunakan teknologi keuangan. Ini adalah salah satu cara kartu kesiapan kerja dapat berfungsi untuk mempercepat inklusi keuangan.

Sebelum studi bersama Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Nasional (TNP2K) dan Bank Dunia, berbagai lembaga independen mengkaji program Kartu Prakerja. J-PAL Asia Tenggara dan Presisi sebelumnya telah mempublikasikan temuan mereka.

Masing-masing menyimpulkan bahwa program tersebut terbukti bermanfaat dan efektif dalam meningkatkan pembelajaran, lapangan kerja, kewirausahaan, pendapatan, daya beli, dan inklusi keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Presisi dengan dukungan Badan Kebijakan Fiskal, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Jepang juga menemukan bukti ilmiah bahwa ada penerima manfaat perempuan dan laki-laki yang tinggal di luar Jawa dan penerima manfaat perempuan yang tinggal di Jawa setelah lulus SMA. Rekrutmen untuk program pra-kartu telah sangat membantu daerah perkotaan.

Dengan dukungan yang terbukti secara ilmiah untuk pembelajaran orang dewasa, pemberdayaan perempuan, inklusi keuangan, pengurangan ketimpangan, pengangguran dan kemitraan multi-stakeholder, program Kartu Pra-Kerja telah diakui oleh Bank Pembangunan Asia, UNDP, UNESCO dan lembaga penelitian lainnya. Program ini merupakan terobosan dalam transformasi digital dan integrasi keuangan di Indonesia.

“Namun kami tahu masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan program kartu tenaga kerja. Jadi kami sangat berharap mendapat lebih banyak dukungan dari berbagai mitra termasuk Bank Indonesia, PBB dan Bank Dunia, Kementerian Indonesia. dan lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, LSM, AFTECH dan pemangku kepentingan lainnya bergerak menuju Visi Emas Indonesia,” pungkas Menko.

Webinar ini dihadiri secara virtual oleh Sato Kahkkonen, Presiden Bank Dunia Indonesia dan Timor-Leste, Tiziana Bonapas, Direktur ICT dan Pengurangan Risiko Bencana dari Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Pasifik, dan TNP2K Suprayoga Hadi, Direktur Eksekutif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *