September 28, 2023
Spread the love

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama didapuk sebagai Ketua dalam salah satu rangkaian pertemuan G20 Presidentcy pada Rabu, 25 Mei 2022. Bersama Dr John Leigh dari Roadimpin Australia – Event to Tjandra me OneHealth Indonesia G20 Kepresidenan.

Tjandra juga mencatat, peserta konferensi juga datang dari berbagai negara G20 dan undangan lainnya. Sementara Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Meksiko, dan Uni Eropa (UE) berkontribusi.  link bola live

Kehadiran negara-negara anggota G20 dan para undangan juga menunjukkan bahwa konferensi ini berskala internasional. Selain itu, penegakannya berlaku di seluruh negeri.

Pelaksanaannya di Jakarta, saya di New York, ketuanya di Australia dan ketua bersama di Australia. Saya dari banyak negara di seluruh dunia. dunia,’ kata Zendra;

Diketahui, Tangandra datang ke New York untuk menghadiri wisuda putrinya dari Columbia University.

Road to Side – One Health Pada acara ketiga Kepresidenan G20 Indonesia, Tjandra mengatakan ada dua poin penting yang dibahas mengenai One Health, pendekatan yang sama antara aspek kesehatan manusia, kesehatan hewan dan lingkungan.

Poin kedua yang dibahas adalah aspek “governance” dari suatu kesehatan.

“Pertama-tama, sangat rumit bagaimana melibatkan banyak sektor.”

Juga dibahas adalah bagaimana masukan yang berbeda secara teknis diberikan dan tindak lanjut dibahas.

Pertemuan berikutnya dari acara tersebut akan diadakan pada tanggal 8 Juni 2022 di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Pertemuan selanjutnya untuk NTB di Lombok pada 8 Juni 2022, ujarnya. Tizandra.

Tijandra mengatakan, kebijakan One Health juga akan masuk dalam Kuartet, gabungan empat organisasi internasional: World Health Organization (WHO), Food and Agriculture Organization (Agriculture), World Animal Health Organization (WHO), dan the Program Lingkungan PBB (UN Environment Programme) mengatakan bahwa Lingkungan).

Direktur Program Pascasarjana Universitas YARSI menyimpulkan: “Ini akan menjadi salah satu kontribusi negara kita terhadap diplomasi kesehatan global yang telah kita lakukan sejak lama dan perlu terus ditingkatkan.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *