
Dalam rangka alih fungsi Stasiun Manggarai menjadi stasiun pusat, laju perkembangan material mencapai 60,125%. Pembangunan fisik Stasiun Mangarai diharapkan selesai pada tahun 2023.
Direktur Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zalfiqi menjelaskan, Stasiun Manggarai dipilih sebagai lokasi pengembangan stasiun pusat mengingat letaknya yang sangat strategis dan perannya yang sangat penting dalam menunjang pelayanan perkeretaapian di ibu kota. link bola terbaru
Jalan menuju gudang pusat mengarah ke Mangrai Yasa Center
Untuk mengakomodasi pergerakan kereta layang dan untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi, DJKA kemudian mengembangkan Stasiun Manggarai sebagai stasiun pusat dengan 18 jalur aktif saat beroperasi penuh. Seluruh rute menawarkan kereta api jarak jauh (KA), KRL Jabodetabek dan kereta bandara, memungkinkan orang untuk dengan mudah mengubah layanan kereta api dalam satu gedung stasiun.
Stasiun Manggarai juga dilengkapi untuk berintegrasi dengan sarana transportasi lain seperti LRT, Transjakarta dan angkutan umum lainnya. “Pengembangan integrasi dan interkoneksi transportasi antarmoda sedang dilakukan dalam upaya mengakomodasi pergerakan 1,2 juta penumpang yang diperkirakan akan dilayani oleh Stasiun Manghari,” kata Zulfikar.
Selanjutnya, kawasan di sekitar Stasiun Manggarai juga akan dikerahkan dan dikembangkan oleh DJKA bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait dan pemerintah daerah sebagai kawasan bisnis yang terintegrasi dan akan mengatur arus lalu lintas ke stasiun.
Nantinya, ketika pembangunan selesai, Stasiun Manggarai akan muncul sebagai stasiun pusat pertama di Indonesia, yang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan penumpang KA jarak jauh dari dan ke KRL Jabodetabek dan DKI Jakarta. Merujuk pada negara lain, seperti Thailand dan Malaysia, yang sudah memiliki stasiun pusat yang mengatur pergerakan keretanya sendiri.
Mengingat keberhasilan Thailand dan Malaysia, stasiun pusat memainkan peran penting dalam memastikan kemudahan akses dan pergerakan orang dan barang antar wilayah, antar kota dan antar provinsi dalam wilayah.
Selain untuk merangsang dan mempercepat roda perekonomian daerah, dampak positif yang diharapkan dari kelancaran pergerakan ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan berkembang.
Setiap kota besar di dunia memiliki stasiun pusat, kata pengatur lalu lintas Djoko Citiguarno. Hal ini mengikuti perkembangan Stasiun Manggarai menjadi pusat integrasi kereta api pertama di Indonesia.
Djoku menilai stasiun itu membutuhkan fasilitas yang bagus untuk mencapai tujuannya. Dan menerapkan sistem integrasi dengan sarana transportasi lainnya.
“Setiap kota besar di dunia sudah memiliki stasiun pusat dengan fasilitas yang bagus. Ibu kota negara baru, Jakarta, memiliki stasiun Gambir yang fantastis,” tambahnya.
Oleh karena itu, Stasiun Manggarai nantinya akan mengambil alih pemberhentian dan pemberangkatan KA jarak jauh antar daerah. Stasiun Gambir akan ditarik dari perannya sebagai stasiun kereta api utama ibu kota.
Stasiun Gambir akan kembali berfungsi sebagai stasiun yang melayani KA penumpang. Stasiun Mangarai akan melayani tidak hanya kereta jarak jauh, tetapi juga kereta kota (penumpang) dan bandara.
Mengacu pada data ITDP, Djoko mengatakan konsolidasi sangat penting. Pertama, karena fleksibilitas bagi penumpang yang ingin berpindah dan mengangkut antar jalan. Kedua, membangun jaringan transportasi yang komprehensif untuk dengan mudah mengakses sistem dan menarik penumpang.
Ketiga, meningkatkan keuntungan dengan membentuk pengembangan usaha dengan keterkaitan yang terintegrasi. Keempat, angkutan umum yang beragam dan terintegrasi yang dirancang untuk semua merupakan simbol kota yang progresif dan progresif.
Integrasi fisik berupa stasiun, halte, jalur pejalan kaki dan koneksi. Sistem dapat berupa kelembagaan, peradilan, jadwal, dan penegakan hukum.