
Wabah penyakit mulut dan kaki umat Islam tidak menyurutkan minat umat Islam terhadap kurban Idul Adha nanti.
Pasalnya, kurban tersebut sangat layak disembah, baik bagi individu maupun bagi masyarakat.
Presiden DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan pengorbanan membuat multiplayer menjadi hebat.
Criswanto mengatakan kurban sosial bisa meringankan beban masyarakat hingga seminggu setelah hari penyembelihan. jam slot gacor malam ini
Dengan adanya pembagian daging kurban dapat menekan pengeluaran untuk makanan yang sangat bermanfaat.
Selain itu, petani mendapatkan berbagai keuntungan untuk mengembangkan modal usaha.
Meski saat ini sedang merebak wabah penyakit mulut dan kuku, namun tidak perlu khawatir karena penyakit tersebut bukanlah penyakit yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Namun, ia mengingatkan agar berhati-hati karena manusia dapat menularkan virus penyakit mulut dan kuku ke hewan lain.
Dan dia menyimpulkan dengan mengatakan:
drh menurut KH Chriswanto, dokter hewan yang membidangi pelayanan kesehatan dan peternakan di Jawa Tengah. PMK tidak berbahaya bagi manusia, kata Slamet Kisran.
Menurutnya, PMK yang juga dikenal dengan PMK atau PMK disebabkan oleh virus Aphtaee Epizootecae.
Masa inkubasi virus yang sangat menular adalah 1 sampai 14 hari setelah infeksi sampai gejala muncul.
Menurutnya, penyakit yang menyerang hewan patah atau bahkan jari tangan sudah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Sebelumnya penyakit mulut dan kuku pertama kali terjadi di Indonesia pada tahun 1887, dan penyakit tersebut bermula di Malang dan menyebar ke berbagai daerah.
Ia menambahkan, hingga 13 Juni 2022 penyakit mulut dan kuku telah menyebar ke 18 provinsi dan 180 provinsi/kota di Indonesia. Sekitar 150.000 sapi terinfeksi PMK, tambahnya.
Keputusan Menteri Pertanian dan Kehutanan No. 403/KPTS/PK.300/M/05/2022 dan Keputusan Menteri No. Berdasarkan 404/KPTS/PK.300/M/05/2022, Kementerian Pertanian telah menetapkan bahwa: Penyakit mulut dan kuku merupakan epidemi yang dimulai di Provinsi Jawa Timur dan Aceh di Indonesia.
di beberapa wilayah provinsi Jawa Timur dan Aceh.
Slamet yang juga guru paramedis kesehatan hewan di wilayah Jawa Tengah ini menambahkan, penyebaran penyakit ini sangat cepat dengan menyerang hewan ternak berkuku seperti sapi, kerbau, kambing, domba, unta, dan gajah.
Namun, terutama menyerang ternak yang sakit mulut karena suhu tinggi 39-41°C.
Untuk mencegah penyebaran yang cepat, perlu dilakukan pembatasan pergerakan ternak antar wilayah dan antar wilayah.
Rata-rata, hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku membaik dalam 14 hari pengobatan.
Untuk mencegahnya, ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku harus dipisahkan dari ternak yang sehat dan kandang serta lingkungannya harus didesinfeksi.
Untuk pencegahan, sapi berkuku kuku akibat penyakit PMK tetap divaksinasi PMK.
Pada tahap awal, impor vaksin PMK sebanyak 800.000 dosis pada 13 Juni 2022.
Untuk feedlot dan peternakan sapi perah.
Selain itu, pada Agustus 2022 direncanakan inokulasi massal PMK dengan vaksin Pusvetma Surabaya, vaksin produksi dalam negeri.
Slamet mengatakan sapi beserta daging dan susunya yang terpapar PMK tidak berbahaya untuk dikonsumsi manusia karena PMK bukan merupakan penyakit zoonosis (hewan yang dapat menular ke manusia).
Penyakit mulut dan kuku dapat diobati dengan pemberian antibiotik, vitamin, antihistamin, dan antipiretik.
Katanya, “Kalau pakai obat herbal, penularan PMK bisa dicegah dengan mencampurkan gingerol, jahe, kunyit, dan gula merah.”